Minggu, 09 Juni 2013

Suhu Liong Apat

Siapakah Suhu Liong Apat ini???
Mungkin ada yang bertanya-tanya siapa sih Suhu Liong apat? Mengapa banyak fans yang mengaguminya dan mengapa banyak orang yang membenci dan mencaci makinya juga? Dalam artikel ini, semoga Anda menemukan jawabannya.

Sebenarnya saya sama seperti Anda yakni seorang rakyat kecil, manusia biasa tetapi punya semangat untuk selalu belajar hal-hal baru. Punya impian untuk meraih hari esok yang lebih baik dari hari-hari kemarin. Namun sejak saya mempelajari dan tertarik pada celah angka-angka togel, saya mencari sebuah nama yang barangkali bisa dipergunakan dalam dunia Internet untuk membagikan ilmu pertogelan seperti ini. Akhirnya saya menggunakan nama Suhu Liong Apat. Lalu pertanyaannya adalah: siapa sebenarnya Liong Apat ini?
Suhu Liong Apat Berasal Dari Babel

Babel adalah nama lain untuk propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Sebenarnya ini adalah kisah lama. Sebuah kisah tentang saat-saat ketika saya masih sangat belia dan belum tahu apa-apa mengenai arti perjuangan, arti hidup dan betapa hidup ini kita harus bekerja keras. Terkadang musuh sebenarnya dalam hidup kita ini adalah diri kita sendiri dengan nafsu-nafsunya yang menjermuskan. Kata orang, musuh manusia sebenarnya adalah dirinya sendiri. Pada saat kita hendak makan, apakah kita bisa menahan rasa lapar itu? Pada saat kita ingin melukai orang lain, apakah kita bisa menahan keinginan tersebut? Pada saat kita ingin mengambil sesuatu yang bukan hak kita, apakah kita bisa bisa menghentikannya? Sulit sekali bukan? Saya rasa musuh pemain togel juga sama di mana yang paling sulit dikalahkan adalah rasa serakah itu sendiri. Menang Rp 100 ribu tidak cukup, ingin menang Rp 1 juta yang akhirnya kalah. Begitu kalah kita baru menyesal bahwa betapa besar nilai uang Rp 100 ribu. Tetapi sayangnya nasib sudah menjadi bubur.

Saya lahir di sebuah kota kecil di propinsi kepulauan Bangka Belitung (Babel). Sebelum menjadi propinsi, Bangka Belitung adalah sebuah kota kabupaten yang merupakan bagian dari propinsi Sumatera Selatan dengan Palembang sebagai ibukotanya. Tak heran logat bahasanya pun kurang lebih sama seperti apo dio, ngapo kek nyo, dak usah bebulak, dak katek, wong kito bai, kageklah, dsb. Anda pasti mengenal Bangka Belitung dari beberapa produk seperti lada, timah, martabak, kerupuk, bakmi, laskar pelangi. Keenam hal itulah yang akan membuat Anda mengenal tempat asal kelahiran saya ini.
 Bangka Belitung sebelum atau sesudah menjadi propinsi, menurut saya sama saja. Hanya keramaian yang bertambah dan juga kejahatan yang terus meningkat. Padahal sebagian besar rakyatnya masih hidup menderita, miskin, pekerja kasar sebagai buruh timah, pendidikan yang kurang, dsb. Bukan hanya suku Melayu, melainkan juga suku Cina hidup miskin di sana. Kalau tidak percaya cobalah datang ke sebuah desa bernama Pesaren. Di sana hampir semua penduduknya yang mayoritas Cina hidup sebagai nelayan. Bahkan Babel ini masuk nominasi 10 propinsi termiskin di Indonesia. Bukan kata saya loh tetapi kata pemerintah (BPS 2010). Kalau tidak salah urutan ke-8. Apakah di kota Anda masih ada orang-orang miskin, kurang pendidikan, dan terbelakang? Atau jangan-jangan kota Anda menduduki ranking 5 besar di atas? Inilah tanggung jawab Anda untuk membuat perubahan itu.

Anehnya, Bangka Belitung mau mencalonkan diri mendirikan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Konyol dan gila! Sang gubernur bahkan rela hilir mudik ke luar negeri untuk mempromosikannya. Bukan karena alergi, skeptis, atau trauma dengan nuklir? Bukan! Saya hanya menggunakan akal sehat dan nalar logika anak manusia. Indonesia memiliki puluhan ribu pulau tak berpenghuni. Mengapa tidak menggunakan pulau-pulau tersebut? Bencana Tsunami Jepang 2011 lalu seharusnya membuka mata kita. Jika PLTN bocor, maka penduduk radius 20 km harus diungsikan. Jika meledak maka radius 200 km harus disterilkan. Apa ini tidak berbahaya? Gunakan akal sehat saja. Lalu apakah propinsi baru ini bisa mengatasinya dan memiliki orang-orang hebat? Ini namanya menantang raksasa dengan jurus kungfu seminggu. Kenapa propinsi lain yang jauh lebih maju dan banyak modal menolak PLTN, lalu Bangka Belitung ngotot? Apakah sang Gubernur Babel lebih pintar dari Gubernur lainnya? Ada banyak gubernur yang menolaknya karena berpihak pada rakyatnya e...ini malah mau dibangun.
Bukan saya tidak mendukung tetapi belum saatnya Indonesia sok jagoan mengurus hal-hal seperti itu. Jangan karena lampu mati, PLN bangkrut karena kebijakan yang salah otomatis semuanya dilegalkan? Mana akal sehatnya? Memang harus diakui bahwa PLTN relatif aman dan paling murah dengan daya besar. Tetapi kita bicara Indonesia Bung! Kita urus Pertamina, Krakatau Steel, Lapindo dan PLN saja bangkrut dan kacau balau, apalagi ngurus sesuatu yang menyimpan bahaya besar seperti ini? Dan kalau pun mau, pilihlah puluhan ribu pulau di Indonesia yang belum berpenghuni. Kalau pun pulau itu tenggelam bukankah tidak ada korban jiwa? Bukankah sudah banyak pulau Indonesia tenggelam karena ditambang pasirnya, direbut Malingsial, tetapi kita santai-santai saja? Ayolah be smart gitu loh. Jangan ikuti nafsu atau bisik-bisik pemilik proyek ini dan itu. Sebagai pemimpin, Anda dipilih untuk mensejahterakan rakyat! Jika pembangkit listrik tenaga nuklir tetap berdiri, kita hanya berdoa semoga kejadian Chernobyl (Rusia), dan baru-baru ini Jepang, tidak terjadi. Jika terjadi bahkan orang dari Kalimantan seperti Ketapang, Sumsel, Lampung, Jambi, harus siap-siap mengungsi karena jaraknya yang sangat dekat. Yang paling penting kumpulkan uang dan jika terjadi apa-apa tinggal say goodbye saja. Pindah ke luar negeri seperti banyak pejabat dan konglomerat yang ada. Kalau nanti dibilang tidak nasionalis, tinggal jawab, "Lagian ente (Betawi baca: kamu) bikin nuklir gitu, apa emang ente peduli?" Paling kasian sebenarnya yang kena Lapindo.
Untuk mengetahui penderitaan rakyat Bangka Belitung, yang konon adalah pulau penghasil timah nomor satu dunia, cobalah nonton film serial Laskar Pelangi. Seperti itulah rakyat Bangka Belitung bahkan saat ini. Sayangnya Bangka Belitung tidak ada tokoh-tokoh seperti Gerakan Aceh Merdeka. Sebab jika ada mungkin saya yang akan ikut berjuang membebaskan rakyat Bangka Belitung dari penderitaan seperti itu. Bagaimana mungkin pulau yang pernah mendapat ranking sebagai penghasilan timah, lada, pasir kuarsa, bahkan kaolin nomor satu dunia bisa begitu menderita rakyatnya? Bukankah timah adalah emas putih dunia? Ini sama seperti Aceh penghasil minyak tapi miskin, Papua penghasil tembaga dan emas tetapi menderita, Kalimantan sebagai penghasil kayu tetapi rakyatnya terbelakang, dsb. Sampai-sampai ada yang rela jadi warga negara Malaysia. Ini kisah nyata dan bukan kisah mengada-ada! Ini tidak fair dan tidak adil! Anda pun harus berjuang untuk wilayah atau asal daerah Anda! Kekayaan alam Indonesia ini milik semua rakyat Indonesia dan harus dipergunakan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia sesuai amanat UUD 1945 dan bunyi sila kelima Pancasila! Bukan miliki segelintir orang karena dekat dengan tampuk kekuasaan, punya jabatan, lingkaran presiden, orang parpol, dsb.

Suhu Togel Liong Apat
Waktu kecil, ketika undian SDSB diadakan, saya sering melihat orang memasang nomor buntut. Ya persis sama dengan togel saat ini. Tetapi saat itu belum disebut togel melainkan undian, buntut, lotere, dsb. Kata togel dipergunakan setelah undian-undian seperti ini dilarang pemerintah munafik, makanya disebut togel yang berarti toto gelap. Mainnya harus sembunyi-sembunyi. Jadi sama seperti Anda waktu kecil, saya juga sering mengamati: apa sih togel itu? Tetapi saya belum mengerti sama sekali. Bahkan dulu suka membaca dan melihat buku tafsir mimpi sebagai komik saja. Lucu-lucu dan gambarnya unik-unik. Mencari-cari arti mimpi semalam dan apakah ada kodenya. Persis seperti yang dikatakan salah satu rekan kita Bro Aji Nalo. Buku tafsir mimpi dibaca layaknya buku komik.

Yang masih saya ingat adalah ketika hari Rabu tiba menjelang malam. Kalau jalan-jalan ke luar dekat pusat kota, banyak sekali orang berjualan SDSB dengan meja-meja di sepanjang jalan. Ada banyak kupon-kupon bertumpuk-tumpuk di sana. Datang orang hilir mudik membeli kupon yang harganya waktu itu tak salah adalah Rp 1.000 per lembar. Di sana bisa membeli togel dengan posisi 2D, 3D bahkan 4D satu set. Seru dan sangat ramai sekali. Sebentar-bentar ada yang naik sepeda digenjot kencang-kencang sambil berteriak,

"Suhu si A baru saja tatung dan mengeluarkan angka xxxx."
Tak lama kemudian ada lagi berita menyebar: "Si B mimpi 4 angka, dan kemarin dirinya menang," dsb. Pokoknya ramai dan rasanya hidup kok begitu indah, tidak ada peledakan bom, kerusuhan, perang saudara seperti Ambon, Dayak, dsb. Di Malaysia, Hongkong, Singapore, bahkan di Amerika yang melegalkan judi dan togel, rasanya aman-aman saja. Negara kita ini memang munafik bahkan makin kacau sekarang ini. Rasanya waktu itu bukan cuma warga nonpribumi yang suka SDSB, hampir semuanya suka termasuk suku Melayu, Jawa, Madura, Bungis di sana. Ya namanya iseng-iseng dan undian. Tentu tidak semua orang membeli kupon SDSB. Tetapi buktinya aman-aman dan biasa-biasa saja. What wrong dengan orang main togel? Apakah manipulasi pajak, korupsi, mafia kasus jauh lebih mulia dari togel? Sekali lagi saya hanya berpatokan pada akal sehat dalam menganalisa kasus. Setuju apa tidak itu juga ada pada pandangan Anda! Dan saya tidak mengajarkan dan menganjurkan orang bermain judi. Saya hanya mengajarkan orang untuk menggunakan akal sehat untuk menyiasati hidup dan meraih keberhasilan, entah itu ada di judi, togel, bisnis, bursa saham, kerja, dsb.

Saya sempat bertanya kepada orang-orang Jakarta yang dulu waktu zaman SDSB diberlakukan, bagaimana situasi Jakarta. Jawaban mereka bahkan lebih seru dan ramai. Sepanjang jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk sangat ramai sekali. Semua orang menyambut gembira sebab mungkin ada yang dari antara mereka menjadi jutawan mendadak atau bahkan bangkrut mendadak. Pokoknya seru sekali. Namanya undian! Kalah menang toh tidak ada yang protes.
Nah, di kampung halaman saya ada seorang suhu bernama Liong Apat. Nama aslinya kalau tidak salah adalah Lee Khun. Bukan saudara Bruce Lee loh. Saat ini usianya sudah 60-an ke atas. Mungkin sudah tidak lagi bertatung ria dan tidak mumpuni lagi. Waktu dulu, dia itu adalah suhu yang bisa melakukan upacara tatung. Upacara kerasukan roh-roh dewa sehingga membuat mereka bisa melakukan hal-hal supranatural. Beberapa daerah di Indonesia memiliki budaya yang sama meski dengan nama berbeda. Banten menyebutnya debus, Jawa Timur kuda lumping, Bali sepak bola api, dsb. Untuk melihat seperti apa tatung itu, saya bagikan beberapa fotonya. Namun ini saya ambilkan dari negeri Thailand karena memang lebih menyeramkan.
Kalau Bangka Belitung sekarang sudah agak jarang acara-acara seperti itu. Modernisme mengikis semuanya secara perlahan. Kadang mengingat masa kecil membuat kita rindu seandainya waktu bisa diputar kembali. Sayang, waktu terus berjalan bagaikan menggengam erat sebuah benang di tangan penuh pelumas. Perlahan tapi pasti semuanya akan meninggalkan kenangan.

Waktu saya kecil, Suhu Liong Apat ini sempat heboh di mana berhasil memberikan prediksi 4D tembus 3x berturut-turut. Membuat banyak orang kaya raya mendadak. Bahkan banyak bos-bos dari Jakarta - dulu kami menyebutnya tauke - datang ke kota kecil saya hanya untuk meminta nomor. Nyatanya memang manjur dan luar biasa. Meledak! Sayang, waktu itu belum ada RCTI, MetroTV dan TVOne. Jika ada, saya rasa Suhu Liong Apat bisa masuk acara Apa Kabar Malam TVOne atau Today's Dialogue MetroTV berdiskusi dengan tokoh politik, pejabat, anggota DPR dan ekonom membahas perekonomian negara dan peranan kita dalam memberantas kemiskinan. Tetapi sayang, belum ada stasiun televisi swasta pada tahun 80-an.

Karena saking heboh dan terkenalnya, otomatis saya yang masih kecil pun ikut mengingat nama ini. Siapa yang tidak tahu? Karena benar-benar heboh! Karena itulah, sejak saya tertarik mempelajari angka-angka termasuk angka togel, saya terpikirkan menggunakan nama alias seperti ini. Di Internet biasanya orang memiliki nama-nama alias yang dikenal dengan istilah A.K.A. yang berarti As Known As (dikenal sebagai). Kurang lebih begitu ya. Itulah cikal bakal dan sejarah adanya nama Suhu Liong Apat di mesin pencari Google, Bing dan Yahoo. Kali ini Suhu Liong Apat versi online. Kalau dulu menggunakan acara tatung yang tidak logis, tidak masuk akal, dengan upacara-upacara dan mantra tertentu, kali ini Suhu Togel Liong Apat online cukup menggunakan akal sehat, logika berpikir, keberanian, dan sedikit perjuangan. Maka semua angka togel ada celahnya, semua angka bisa disiasati dengan angka, dan setiap angka akan berakhir dengan angka.
Sekali lagi ingin saya tekankan: tujuannya saya hanya satu yakni ingin membagikan sebuah hasil kerja keras logika berpikir manusia yang sehat. Ketika suatu hari saya meninggal pun, saya ingin Anda dan orang-orang setelah kita tahu bahwa pernah ada orang-orang hebat dan pintar di zaman dulu. Mengutip sebuah kata bijak dari seorang ulama besar,


"Ada banyak orang yang masih hidup tetapi mendengar namanya kita menjadi mati. Namun ada orang-orang yang sudah mati, tetapi ketika mendengar namanya kita menjadi hidup."