Sebuah film yang terinspirasi dari kisah nyata,
yang perlu ditonton setiap orang yang ingin pintar bermain togel,
bermain saham, ingin menjadi dewa judi sejati, berjiwa spekulasi atau
apapun sebutannya adalah: Blackjack atau 21. Film ini
sudah beberapa kali ditayangkan di Bioskop TransTV. Kalau Anda belum
pernah menontonnya saran saya beli DVD-nya. Kita sudah menyinggungnya
sedikit di pembahasan Winner...Winner..Chicken Dinner.
Film ini berkisah tentang sekelompok anak muda bersama dosen
pembimbingnya membobol brankas meja judi kasino. Tidak tanggung-tanggung
tetapi kasino terbesar dunia yakni Las Vegas. Pembobolan brankas ini
berdasarkan trik bermain, kerjasama, akal sehat, ilmu probabilitas, dsb.
Pokoknya memakai logika dan daya ingat terhadap semua kartu-kartu remi (card counting).
Pusat cerita adalah tentang seorang pemuda bernama Ben - diperankan
oleh Jim Sturgess - yang rencananya masuk perguruan tinggi Harvard
fakultas kedokteran tetapi gagal karena masalah biaya. Akhirnya
terdampar di MIT (Massachusetts Institute of Technology) semacam ITB-nya
Amrik kurang lebih begitu. Sedangkan Harvard seperti UI di Indonesia.
Dua perguruan tinggi tersebut menjadi 10 perguruan paling top dari
seluruh dunia. Konon semua orang yang diterima MIT atau Harvard
pekerjaan dengan gaji tinggi sudah menanti bahkan sebelum lulus. Apalagi
jika dari Indonesia. Dijamin akan direbut semua perusahaan termasuk
BUMN. Kalau Anda diterima, soal sponsor tak perlu takut. Semua
perusahaan dan orang-orang kaya di Indonesia siap mensponsori Anda
dengan harapan setelah lulus mengabdi di perusahaan mereka. Otak Anda
sudah pasti super jenius dan bisa berkoneksi dengan semua jaringan orang
top dunia.
Salah satu tokoh terkenal Indonesia lulusan Harvard adalah ekonom (Alm.)
Dr. Sjahrir. Cuma sayangnya beliau hanya mengambil gelar doktor di
sana. Paling bagus jika Anda bisa diterima dari S1, Master dan lalu
Doktoral. Saya jamin Anda akan luar biasa. Dan kalau berhasil jangan
lupa sama saya ya. Bagi-bagi rejeki gitu.
Blackjack
Kalau Anda perhatikan film ini, kisahnya bermula tentang upaya sang
dosen pembimbing Micky Rosa (Kevin Spacey) yang cerdas dengan beberapa
anak didiknya memecahkan atau menghitung kartu. Hanya saja mereka belum
menemukan orang yang selain jenius juga berani mengambil risiko.
Akhirnya muncullah si Ben ini. Anda bisa lihat di sini bahwa selain
pintar seseorang harus berani. Saya pikir sama dengan bermain togel.
Kalau takut kalah sudah pasti kita tidak akan berhasil. Tidak mau kalah
ya tidak usah main togel. Kurang lebih begitu.
Makanya Micky Rosa melakukan tes kepada Ben. Tesnya sederhana seperti
permainan kuis Super Deal 2 Milyar yang pernah ditayangkan Anteve. Ada
tiga tirai yang masing-masing memiliki hadiah yakni dua berisi zonk
alias sampah dan satunya berisi mobil mewah. Nah, mahasiswa MIT bernama
Ben ini diuji coba. Ben diminta untuk membuang salah satu tirai yang
berisi zonk.
"Apa pilihan Anda? Berapa probabilitasnya?" tantang Micky Rosa.
"Probabilitas tiap tirai adalah 33,3%," jawab Ben.
"Lalu dengan probabilitas 33% apakah Anda berani melangkah?"
"Selama ada probabilitasnya maka sesuatu itu harus dicoba. Sebab
peluangnya ada. Apalagi jika ini hanya ada 3 pilihan." Kurang lebih
begitu jawabannya. Sebuah jawaban yang sangat brilian. Kemudian Micky
Rosa mempersilakan Ben untuk membuang salah satunya. Akhirnya Ben
berhasil membuang satu tirai yang berisi zonk.
"Sekarang tinggal dua tirai. Berapa probabilitasnya?" tantang Micky Rosa.
"50%!"
"Lalu apa Anda berani melangkah?"
"Secara matematis memang hanya tinggal 2 tirai yang jika dihitung probabilitasnya 50% : 50%. Tetapi karena dimulai dari 3 tirai, sebenarnya saya memiliki kans 66,6%. Karena saya sudah berhasil menyisihkan satu tirai. Dengan demikian adalah hal yang konyol jika saya tidak berani melangkah."
Akhir cerita ternyata tebakan si Ben benar-benar tepat sasaran. Sampai
di sini tentu saja berdasarkan keberuntungan soal menebak tirai yang
berisi mobil. Tetapi penekanan ceritanya bukan soal tebakan untung-untungan melainkan konsep melihat peluang dan keberanian untuk maju bermain.
Sama seperti bermain togel. Kita tidak berbicara soal untung-untungan
atau hoki, tetapi sebuah celah angka probabilitas yang kita terapkan
dalam teknik investasi.
Singkat cerita, akhirnya Ben adalah orang yang sudah lama mereka tunggu. Orang yang memiliki jiwa petualang, cerdas, logis dan berani mengambil risiko. Orang yang akan melengkapi mereka menuju meja judi Las Vegas. Akhirnya dengan kekompakan, otak yang jenius dan strategi, mereka berhasil membobol brankas kasino Las Vegas. Dan inilah sebuah kisah nyata yang diangkat ke film dari penulis cerita itu sendiri bernama Ben Mezrich.
When You Change The Rule, You Change The Game
Inti film tersebut adalah "When You change the rule, you change the game."
Semua permainan judi kasino, judi meja, judi mesin, judi bola, saham,
togel, valas, indeks sudah dibuat hukum-hukum dan aturan mainnya dari
sana (bandar, dealer, big player, birokrasi, dan sebagainya).
Selama kita mengikuti aturan main mereka, mengikuti pola yang mereka
ajarkan buat pemula, selama itu juga kita bermain di permainan yang
mereka buat dan tidak mungkin memenangkannya. Tetapi jika kita bisa
mengubah aturan mainnya, bermain dengan teknik yang dibalik maka
merekalah yang bermain di permainan kita. Inilah yang ingin saya
terangkan dan tekankan kepada Anda semua bahwa You Change The Rule, You Change The Game.
Konsep investasi yang saya bagikan, yang disempurnakan rekan-rekan
lainnya, mencari angka mati, melihat celah diskon/hadiah gede, melihat celah angka
dari probabilitas serta teknik investasi sudah benar. Ini sudah berjalan
di tracknya. Percayalah!
Kita sudah membalik aturan mainnya di mana bandar menjadi pemain, pemain
menjadi bandar.Saya
merasa sepintar-pintarnya seorang pemain bermain, namun ketika rumus
atau apa yang selama ini mempan dibagikan dan diketahui bandar, otomatis
semuanya itu akan dibungkam. Bandar akan belajar dari apa-apa yang
dituliskan dan diajarkan oleh orang-orang yang berseberangan dengan
mereka. Membungkam kepalanya otomatis semua ekor-ekornya akan kocar-kacir.
Apakah ini logis? Nanti akan kita bahas di pembahasan berikutnya.
Teruslah berjuang Bro & Sis! Pintar-pintar sekarang karena semua
ilmu sudah berada di tangan bandar dan sepertinya prediksi saya dibidik
sedemikian rupa.Saya minta
maaf kepada rekan-rekan semuanya udah mau pensiun kerja ini setelah semua ilmu saya telah diwariskan di Blog ini.
Perjuangan saya sekarang tidak bebas lagi karena semakin dikupas semakin
pintar bandar memproteksi diri. Karena mereka tahu bahwa apa yang diajarkan blog
ini akan dilawan bandar sedemikian rupa. Otomatis yang berpihak
bandarlah yang menang dan memanen uang.
Ilmu kadang tidak boleh dibagikan secara luas karena akan dipelajari
pihak lawan. Akhirnya kita sendiri yang akan diserang dan ditaklukkan.
Seperti dalam kisah legendaris Tiongkok tentang perang di zaman
peralihan Dinasti Qin ke Dinasti Han. Salah satu kisah paling hebat
selain kisah tentang pertempuran di Tebing Merah (Red Cliff). Ada
seorang pahlawan perang paling terkenal dalam sejarah Cina bernama Xiang
Yu. Sedangkan lawannya Liu Bang adalah tokoh pahlawan perang yang tak
kalah hebat namun lebih terkenal karena kepemimpinannya saja. Xiang Yu
yang hebat ini akhirnya harus meninggal karena taktik yang disebarkan
oleh Liu Bang bahwa seorang yang gagal namun berani kembali ke kampung
halaman berarti orang yang tidak tahu malu dan tidak tahu diri. Akhirnya
Xiang Yu bertahan seorang diri melawan pasukan Liu Bang puluhan ribu
orang setelah menyerahkan kuda kesayangannya kepada pemilik kapal. Sudah
pasti satu orang tidak mungkin melawan ribuan orang. Xiang Yu tewas
mengenaskan, padahal pendukung dan rakyatnya di kampung halaman siap
menyambut dirinya sebagai raja meski gagal. Karena mereka tahu ada
waktunya Xiang Yu akan bangkit kembali mengalahkan Liu Bang karena
dialah pahlawan perang paling tersohor dalam sejarah Cina.
Tak ada bedanya dengan rekan kita suku Tionghoa, Batak atau lainnya yang
kalau merantau ke kota besar tetapi belum sukses jika berani pulang
sama saja tidak tahu malu. Makanya orang Tionghoa dan Batak kalau
merantau susah pulang ke kampung halaman sebelum sukses. Dan inilah yang
membuat mereka berhasil dibandingkan suku-suku lainnya. Padahal semua
ini hanyalah mitos yang disebarkan oleh orang-orang tertentu memakai
taktik Liu Bang kepada Xiang Yu. Ada kalanya kita harus pulang,
berhenti, menyendiri untuk menghimpun kekuatan dan tenaga, mengatur
strategi untuk bertarung kembali. Anda bisa menonton kisah yang sangat
indah, penuh intrik, kesombongan, penghianatan, ambisi, pengajaran
filosofi hidup tingkat tinggi dalam film White Vengeance. Memang dalam film kematian Xiang Yu disetting agak berbeda namun tetap pada konsep perasaan malu kembali ke masa lalu.
Saya rasa sama seperti komentar beberapa rekan di blog ini di mana kita
tidak tahu siapa kawan, siapa lawan, siapa yang berpihak kepada pemain,
siapa yang berpihak pada bandar, siapa yang murni pemain togel, siapa
kaki tangan bandar, siapa yang hanya memancing di air keruh, siapa yang
sombong, siapa yang tulus, siapa yang bodoh tetapi sok pintar, siapa
yang pintar tetapi pura-pura bodoh, siapa yang kerjanya mengacau, siapa
yang bersikap terhormat, siapa penjilat, siapa pendekar sejati, dsb.
Beginilah kata penasehat Xiang Yu kepada penasehat Liu Bang pada saat
mereka sudah tua,
"Melihat (menghadapi) musuh yang hebat sama seperti melihat (menghadapi) diri kita sendiri di dalam cermin."