Selasa, 18 Juni 2013

Membuka Rekening Bank vs Celangan Babi

Ada yang mengirim email atau komentar begini, "Waduh Suhu, sayang saya belum ada nomor rekening. Jadi tidak bisa ikut investasi . Bagaimana Suhu?"
Menjawab pertanyaan atau curhat seperti ini jawaban saya sangatlah sederhana. Di zaman sekarang coba kita perhatikan adakah orang-orang kaya yang tidak memiliki rekening bank? Hampir tidak ada bukan? Bahkan konglomerat dan anak cucunya memiliki tabungan hingga di luar negeri. Lihat saja Bro Gayus Tambunan yang konon bahkan memiliki tabungan di Macau, dsb. Jadi kalau mau kaya sudah pasti kita harus memiliki tabungan dan membuka rekening tabungan. Kecuali Anda tetap ingin menjadi orang miskin. Terlepas nanti apakah seseorang itu akan main Investasi atau tidak, tabungan bank itu sesuatu yang krusial.

Kita tidak mungkin lagi menyimpan uang di balik bantal, di bawah kasur atau celengan babi? Semua simpanan seperti itu bisa disikat maling. Jadi ya cobalah menabung kurang lebih Rp 500.000 lalu menuju bank terdekat untuk membuka rekening tabungan. Kalau mau main Investasi atau bisnis online apa saja ya minimal bukalah tabungan Tahapan BCA atau tabungan Mandiri. Jika belum ada uangnya ya ditabung. Tidak mungkin uang turun dari langit.
Alasan kedua adalah begini. Taruhlah suatu hari Presiden SBY, Bapak Yusuf Kalla atau Bapak Aburizal Bakrie berbaik hati ingin membagi-bagikan uang buat tiap-tiap penduduk sebesar Rp 1 juta. Lalu beliau menelepon Anda dan berkata, "Hai...rakyatku yang miskin. Sini saya mau kasih kamu uang." Kira-kira kalimat berikutnya adalah "berapa nomor rekening kamu" atau "di mana alamat rumahmu"? Anda jawab sendiri! Bisa saya pastikan beliau-beliau akan menanyakan nomor rekening kita bukan alamat kita. Dan saya rasa semua orang yang mau kasih uang kepada orang akan meminta nomor rekeningnya, bukan? Kalau Anda tidak punya nomor rekening, sudah pasti orang akan malas dan hilanglah sudah kesempatan emas seperti itu.

Apa mungkin kita berkata, "Maaf Bos. Saya tidak ada rekening. Anterin ke rumah saya saja ya. Lurus ketemu pasar belok kiri, naik jembatan, nyambung pakai ojek. Bilang saja ke tukang ojek desa anu. Nah nanti turun tinggal jalan kaki. Ketemu rumah cat putih masuk saja dari lorong sampingnya, belok kiri terusssss....sampai mentok. Ada sawah kan? Nah lalui tuh sawah nanti ketemu kandang ayam...Terus saja jalan Bos. Sabar  ya....nah setelah menyeberangi sungai yang ada gadis cantik lagi bugil bermain ria, cuekin saja. Jalan terus, ketemu pohon nangka dan masuk ke dalam. Tuh rumah berpondasi hampir roboh itulah rumah saya. Tinggal ketok saja. Nanti ada yang keluar bilang saja cari sin anu dan ini mau kasih uang......bla...bla...bla."
Kira-kira jika Anda yang jadi boss mau gak ngasih duit ke orang-orang seperti itu? Mau ditolong aja kok ribet amat ini orang. Bahh...amit-amit jambang bayi Bro. Bukan jabang tetapi jambang bayi. Jadi jika kita sendiri tidak mau menolong diri kita sendiri, apakah orang lain yang akan dan mau menolong diri kita sendiri? Jadi bukalah rekening tabungan. Bantulah mempermudah agar orang-orang gampang menolong kita. Kan enak begitu misalnya ada yang berbaik hati mau kasih kita uang, tinggal kita jawab,
"Siap Bos. BCA: 8989 bla..bla..bla.. atas nama Suhu TM."

Kurang lebih seperti itu.

Rata-rata semua bisnis online termasuk judi bola, poker, togel, saham, jual beli di forum Kaskus, dsb.. menggunakan kedua rekening tabungan ini. Kalau bukan BCA ya Mandiri. Yang lain sudah cuekin saja karena tidak ada bagus-bagusnya apalagi buat pemain Investasi. Jangan mau dibohongin orang bank atau marketing-marketing bahwa bank ini bagus, bunganya gede, dapat batangan emas, dsb. Itu cuma promosi saja dan promosi ada batas berakhirnya. Semua itu menjual produk. Dan saya akan jelaskan mengapa saya bisa berkata demikian. Semua ini logis bukan mengada-ada.

Memilih Mandiri atau BCA?

Bank besar di Indonesia itu yang pertama adalah Bank BCA. Menyusul kedua adalah Bank Mandiri. Baru kemudian yang lain-lainnya. Bank BCA dan Bank Mandiri dipilih banyak pebisnis online semata-mata karena aneka fasilitas dan dukungannya. Salah satunya adalah seperti mesin ATM yang menjamur, fasilitas phone banking, mobile banking, sms banking, internet banking, sampai Blackberry application banking, dsb. Memimpin di pasar adalah BCA. Jadi  kita harus mendahulukan bank BCA ini. Bagi yang ingin main togel saran saya ya pilihlah dan bukalah tabungan BCA. Kalau itu harus menempuh jarak yang cukup jauh saya rasa tidak masalah karena pengorbanan Anda setimpal dengan keamanan uang Anda. Jika modal setoran awal tidak cukup mungkin bisa dicoba yang namanya Tabunganku. Ini produk baru dari semua bank yang digelontorkan pemerintah untuk membantu masyarakat agar bisa menabung. Coba buka Tabunganku saja karena setoran minimalnya sangatlah terjangkau. Tetapi terus terang saya tidak memilikinya dan apakah bisa untuk akses online sampai main togel online? Mungkin nanti ada rekan-rekan lainnya yang akan memberikan masukan.

Bagus mana Mandiri dan BCA? Saya jawab BCA! Saya punya banyak alasan yang tidak akan saya kupas di sini. Tetapi beberapa penjelasan di bawah ini akan memberikan sedikit pencerahan. Bank Mandiri selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan dengan berbagai iklan dan programnya yang rata-rata menyontek bank BCA. Mungkin direksinya sudah lupa sama textbook marketing bahwa sebuah perusahaan baru bisa dikategorikan market leader jika perusahaan tersebut murni swasta. BUMN-BUMN tidak bisa dikategorikan market leader sehebat dan sebesar apapun karena bernaung di bawah ketiak kebijakan dan regulasi pemerintah. Jika tidak dicampuri pemerintah pasti akan bangkrut tak berbekas. 
Berikut sekilas flash back soal perbankan sebelum lahirnya Mandiri hasil merger beberapa bank plat merah seperti Bapindo, BDN, dsb. Dulu saya pernah menganggap bahwa semua bank adalah sama apalagi bank pemerintah. Namun waktu sendiri memberitahukan kita amburadulnya perbankan dan tidaklah sama. Saya pernah antri di Bank BNI'46 untuk setor uang. Waktu dulu BNI belum go public. Tahu apa yang terjadi? Antrian begitu panjang tetapi pas tepat mau sampai giliran kami (saya kedua) - di depan saya masih ada satu lagi nasabah - tiba-tiba waktu teng... jam 12 jam makan siang. Apa yang terjadi? Semua loket ditutup dan petugas satpam tanpa merasa bersalah berkata demikian,

"Maaf Bapak-Bapak/ Ibu-Ibu, waktunya jam makan siang. Jadi pelayanan ditutup selama kurang lebih 1 jam."

"Terus kita yang sudah antri bagaimana Pak?" celutuk saya sedikit kecewa. Padahal kita berdiri sudah lebih dari 1 jam dan saya pikir sama dengan BCA. Waktu itu saya memang tidak mungkin menggunakan BCA karena urusan ini wajib membuat saya menyetor lewat BNI'46. Pak satpam cengangak-cengunguk bingung tak tahu harus berkata apa. Tiba-tiba dari belakang seorang Ibu teriak, "Kalau sudah tahu jam 12 siang tutup semua, jangan suruh orang antri semuanya."

"Batasin dong kira-kira yang sanggup dilayani. Buang-buang waktu saja." sahut nasabah lain yang tidak sempat saya lihat mukanya.
Apa yang dikatakan Ibu tersebut benar-benar tepat. Sang satpam juga tidak berkutik karena dia tidak tahu apa-apa. Sejak saat itu saya komitmen tidak akan punya rekening tabungan di semua bank milik pemerintah sampai bank tersebut menjadi swasta (go public). Bila memungkinkan kita bangkrutin saja yang tidak beres. Mungkin ada yang bilang tidak mungkin membangkrutkan bank pemerintah. Kata siapa tidak mungkin? Bukankah BUMN sendiri banyak yang bangkrut? Jika dia berani masuk bursa saham maka bisa kita bangkrutin. Ingat  yang namanya "corporate raider". Itu adalah orang-orang (baca: investor) yang khusus membeli saham-saham sebuah perusahaan lalu menyetir kebijakan perusahaan lewat orang dalam, direksi, melalui keputusan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) hanya untuk mengeluarkan kebijakan yang justru membangkrutkan perusahaan dari dalam. Begitu bangkrut akhirnya hartanya dijual, bangunannya dilelang, mobilnya disita, dsb. Nah, mereka-mereka inilah yang akan mendapatkan bayaran pertama karena menguasai saham preferen dan saham umum dalam jumlah mayoritas. Itu sedikit soal mafia dunia saham. Anggap saja ilmu tambahan. Jadi semuanya itu selalu menggunakan logika dan permainan otak. 
Nanti tunggu saja kita lolos 20 level step awal Rp 200.000 menuju Rp 3 juta. Berikutnya Rp 2 juta menuju Rp 30 juta. Setelah itu Rp 20 juta  menuju Rp 300 juta. Dan terakhir Rp 200 juta menuju Rp 3 Milliyard sebulan. Nah kalau sudah  Milliyaran baru kita goyang para bajingan BEJ yang sok-sok dan menipu orang-orang kecil. Dengan dukungan Anda semua saya akan buka sebuah firm (TM8989 Sekuritas) untuk mengadu otak dan strategi dengan mafia bursa saham. Tunggu saja waktunya dan mohon dukungannya. Yang rajin bakar hio, sholat, ke kelenteng, atau misa gereja jangan lupa nama saya disebutkan dibawa dalam doa. Anda tahu sendiri kan tujuan saya menulis blog ini. Karena main saham kan tidak bisa modal beberapa puluh juta. Itu omong kosong! Belum bisa kita bahas di sini. Dunia saham jauh lebih kejam dan licik dari bandar togel online karena melibatkan media massa. Saya masih banyak ilmu-ilmu penting, nyeleneh bahkan ekstrim yang tidak bisa saya kupas demi privasi atau alasan tertentu. Semua itu ilmu-ilmu yang luar biasa! Nanti satu per satu topik selesai kita baru lanjutkan satu per satu. Kita  masih bicara togel dulu.
Dan perlu diketahui kalau BCA, meski jam makan siang minimal selalu menyisakan satu loket untuk melayani nasabah. Sampai di sini Anda bisa tahu mengapa semua BUMN kita bisa rugi dan bangkrut. PLN rugi bangkrut, Krakatau Steel rugi bangkrut, PT KAI (Kereta Api) rugi dah mau bangkrut, PDAM, PPD, Merpati, Garuda, dsb....dsb. Monopoli saja bangkrut apalagi jika tidak monopoli? Ini pasti ada yang salah di mana salah satunya adalah jabatan-jabatan penting dan strategis bukan diisi orang-orang profesional. Peternak kambing disuruh urus rumah makan ya bangkrut. Kurang lebih seperti itu. Konyolnya lagi dan ini sialnya, mereka jadi PNS atau kerja di BUMN itu sulit di-PHK karena harus melewati tangan-tangan jenjang-jenjang eselon-eselon. Teman saya yang saat ini kerja di Menkominfo saja bilang tidak masuk kerja gaji jalan terus. Kerjanya di sana cuma duduk-duduk santai saja. Memang gaji relatif kecil karena dia cuma lulusan S1. Nah loh. Mau di-PHK bisa 2 tahun SK baru turun. Itupun kalau berkasnya tidak terselip ke mana-mana. Gila kan?

Jadi kerja atau tidak kerja, terus saja terima gaji. Tidak ada rasa tanggung jawab pada jabatan apalagi rakyat dan negara. Padahal negara menghidupi mereka dari pajak yang dipungut dari rakyat ya kita-kita ini. Naik mobil dinas saja lagaknya minta ampun padahal mestinya lebih santun dan malu karena itu mobil rakyat, bukan main nyelonong saja di jalur busway. Jadi bisa dibilang semua pejabat, anggota dewan, jenderal, polisi dan semuanya itu dihidupi rakyat. Mestinya lebih santun, lebih terhormat dan lebih rendah hati. Masa kita beli baju dipajakin, makan dipajakin, lewat jalan utama Jakarta mau dipajakin, bayar kartu kredit kena pajak materai, nginap di hotel dipajakin, bentar lagi makan di warteg juga dipajakin, lama-lama kentut di kota besar bisa kena pajak kentut. Pajak bukan buat benerin jalan, menambah fasilitas, memberantas kemiskinan, dsb...malah sebagian dikorup mafia pajak, dsb. Kalau mental tidak kuat hidup di Indonesia bisa cepat gila dan tua. Bahkan terakhir pergantian reshuffle kabinet Bapak Dahlan Iskan ditaruh sebagai menteri BUMN oleh seorang teman saya disebut kabar bagus. Dia bersorak gembira!
Kabar bagus bukan karena Pak Dahlan itu hebat tetapi karena selama beliau jadi direktur utama PLN banyak kontrak kerjanya tidak lolos supervisi kebijakan Pak Dahlan Iskan. Teman saya ini kerja di salah satu perusahaan top yang selalu mengikuti tender perusahaan PLN. Gimana bisa lolos karena dia mainnya produk-produk abal-abal dari China dan main belakang. Tahu sendiri kan? Jadi semua kontraktor maunya tuh bila perlu PLN tidak maju, listrik tetap byarr..preettt... sehingga belajar tidak bisa, main komputer tidak bisa, charge HP harus pakai accu, Suhu TM tidak bisa konek internet membagikan ilmu, dsb. Ujung-ujungnya Anda dan saya yang jadi korban karena kita rakyat. Mau berpindah ke perusahaan listrik swasta tidak ada tetapi PLN sendiri amburadul. Duit kita punya. Susah sekali kan? Padahal kita tahu sendiri Pak Dahlan Iskan itu luar biasa penuh integritas, cerdas dan profesional. Salah satu orang miskin yang hanya tamatan SMA (Madrasah Aliyah) yang akhirnya jadi menteri. Lihat saja di Dahlan Iskan: dari Anak Miskin Jadi Menteri. Semoga beliau bisa membenahinya lebih baik agar kita-kita ini bisa mendapatkan yang seharusnya didapatkan sebagai rakyat. Tak perlu muluk-muluk seperti Jepang, negara Eropa apalagi Amerika, pelayanan standar sudah lebih dari cukup.
Kembali ke Laptop

Kalau kita nabung di BCA, tidak ada transaksi (uang keluar masuk) selama 6 bulan, maka rekening kita akan dinonaktifkan. Tetapi jika kita punya sebesar Rp 50.000 masih bisa kita ambil hingga menyisakan saldo Rp 0. Coba bandingkan dengan Mandiri. Saldo akan tertahan minimal Rp 100.000. Tiga bulan ATM tidak aktif sama sekali akan dinonaktifkan bank sendiri. Bayangkan? Namanya bank pemerintah yang notabene berjuang untuk rakyatnya, tetapi ini kalah jauh sama swasta. Kalau 1 juta rakyat Indonesia buka rekening Mandiri lalu ingin menutup rekening, Mandiri sudah untung Rp 100 milyar dalam satu hari. Gila kan? Masa Rp 100.000 tertahan tanpa tahu apa alasannya buat apa dan demi apa. Apakah untuk korupsi lagi?

Jadi tanpa perlu berpanjang-panjang lebar bisa Anda tentukan sendiri bank mana yang sebenarnya swasta dan yang mana sebenarnya milik pemerintah (baca: rakyat). Jangan melihat dari pakaiannya tetapi lihat esensinya. Plat merah tidaklah selalu jaminan terbaik karena Anda tahu sendiri model orang-orang di belakang perusahaan BUMN tersebut. Makin cepat dijual tuh BUMN makin cepat maju dan makmur rakyat Indonesia daripada sampai tujuh turunan kita terus menderita dan hanya mengkayakan mereka-mereka segelintir saja. Mau uang? Buruan buka rekening tabungan! Sampai bertemu di artikel berikutnya...