Kamis, 20 Juni 2013

Dewa Kesempatan

Apa yang membuat seseorang itu sukses? Pasti banyak orang yang bilang karena adanya kesempatan. Ini memang benar sebab tanpa ada kesempatan, bagaimana mungkin kita bisa menggapai cita-cita kita? Tetapi tahukah Anda bahwa dalam hidup ini sebenarnya ada banyak sekali kesempatan? Lalu mengapa kita tidak sukses-sukses juga? Harap diingat bahwa sukses yang saya maksudkan di sini bukanlah diukur dari materi dalam arti kata punya mobil mewah, rumah megah, pakaian bagus, nama terkenal, isteri cantik seksi, dsb. Tidak! Sukses yang saya maksudkan ini adalah ketika kita bisa mendapatkan dan mengapai apa yang kita cita-citakan. Kalau diukur dari sisi materi maka tidak akan ada yang sukses karena manusia tidak pernah puas. Bagi pemain togel mungkin untung Rp 50.000 bukan sukses, tetapi coba Anda tanyakan tukang ojek atau penarik becak di pinggir jalan. Sehari mendapatkan Rp 50.000 itu sudah sebuah kesuksesan besar! Jadi masalahnya ada pada diri kita masing-masing. Sukses dan gagal itu ada pada diri kita. Makanya Budha pernah bersabda, "Makin banyak keinginan manusia maka makin tidak bebas manusia tersebut."
Dewa kesempatan dalam mitologi Yunani digambarkan sebagai sosok makhluk yang jarang muncul menampakkan dirinya pada manusia. Tetapi jika makhluk ini berhasil menampakkan dirinya dan berhasil ditemukan oleh seseorang, maka orang tersebut akan sukses hidupnya. Hanya saja, Dewa Kesempatan ini digambarkan memiliki semacam wing terbang di kedua kakinya. Jadi kalau dia muncul, maka dia akan terbang melesat begitu cepat sehingga jika manusia itu tidak siap maka dia akan segera kehilangannya. Celakanya lagi, meski Dewa Kesempatan ini rambutnya lebat tampak di depan seperti biasa, ternyata di belakang kepalanya botak sama sekali. Jadi begitu dia melewati kita, pada saat kita ingin menangkapnya kita akan gagal karena botak kepalanya. Jadi paling tepat adalah menangkapnya dari depan.
 Anda pernah mendengar kata-kata di bawah ini? Mari kita renungkan masing-masing.
  • Orang bodoh adalah orang yang menyia-nyiakan kesempatan.
  • Orang biasa adalah orang yang menunggu kesempatan.
  • Orang pintar adalah orang yang mencari kesempatan.
  • Orang hebat adalah orang yang membuat kesempatan.
Menyia-nyiakan Kesempatan

Ada banyak orang menyia-nyiakan kesempatan dalam hidupnya. Mungkin kita pun pernah menyia-nyiakan kesempatan seperti itu. Saya juga pernah bahkan posisi jabatan yang bagus dari sebuah perusahaan ternama kelas dunia saya acuhkan karena merasa nanti akan mendapatkan yang lebih bagus dan lebih baik. Faktanya tidak ada sama sekali. Kesempatan itu sirna bersama waktu.

Contoh lainnya misalnya dulu didekati cewek cantik atau cowok ganteng tetapi karena kita pikir masih ada yang lebih baik, lebih ganteng, lebih kaya, lebih tajir, lebih pintar, e...ujung-ujungnya kata orang "saking pinter malah dapat buntung". Apakah Anda demikian juga? Ada berapa banyak kesempatan yang kita sia-siakan? Pada saat kita sakit, dokter bilang jangan begini-jangan begitu, jangan makan ini jangan makan itu, tetapi kita tidak mendengar dan tetap ngotot dengan pola hidup yang salah dan tidak benar, akhirnya menyesal. Kesempatan untuk mendapatkan hidup dan kesehatan yang layak sirna sudah. Yang tinggal sekarang adalah penyesalan yang tiada ujung.

Benarlah kata pepatah: "Orang bodoh adalah orang yang menyia-nyiakan kesempatan."
Menunggu Kesempatan

Ada orang yang menyia-nyiakan kesempatan, ada juga yang menunggu kesempatan. Ada begitu banyak orang yang kerjanya hanya menunggu dan menunggu kesempatan. Menunggu kesempatan, menunggu hari baik, menunggu tidak hujan, menunggu gajian, menunggu akhir tahun, menunggu dapat undian, menunggu dapat warisan, menunggu selesai kuliah, dsb. Setiap hari menunggu kesempatan bahkan seperti Kisah Pak Tua.

"Acong," panggil bapak Acong, "Kenapa kamu belum kerja?"

"Lagi nunggu panggilan Pak," jawab Acong kepada Akiong bapaknya dari Medan juragan ikan asin.

Anda lihat? Acong lagi menunggu lowongan.

"Bro, kenapa lu gak jualan?" tanya Achmad kepada Khodir rekannya yang pintar jualan pecel lele tetapi masih menganggur.

"Iya nih. Gue lagi tunggu moment yang tepat Bro," balas Khodir santai sambil mengisap kretek 234 dalam-dalam.
 Anda lihat? Khodir sama seperti Acong di mana menunggu kesempatan. Ada berapa banyak orang seperti ini dalam kehidupan nyata? Mungkin saja Anda, teman kuliah Anda, saudara Anda, suami Anda, isteri Anda, anak Anda, teman togel Anda, dsb. Bukankah Dewa Kesempatan itu jarang muncul? Kalaupun jika muncul bukankah dia akan datang dari arah depan sehingga yang menunggu di depanlah yang akan berpeluang mendapatkannya? Saya menunggu di jarak 100 meter, si A menunggu di jarak 50 meter, si B menunggu lebih depan lagi yakni 30 meter, si C menunggu lebih depan lagi 20 meter, si D menunggu lebih depan lagi 10 meter, si E menunggu lebih depan lagi 2 meter, dst. Kira-kira kalau Dewa Kesempatan muncul, siapakah yang akan berhasil mendapatkannya terlebih dulu? Menurut Anda apakah saya akan mendapatkanya? Mustahil bin mustajab. Karena di depan saya sudah ada banyak orang menunggunya. Jadi kesempatan bukan ditunggu Sobat! Itu tindakan bodoh dan konyol! Kita tunggu di sini tetapi di sana, di depan sana orang sudah bejibun ikut menunggu juga. Kalau mau menunggu, Anda harus menunggu di paling depan.

Mencari Kesempatan

Orang pintar adalah orang yang mencari kesempatan. Mereka tidak menunggu tetapi mencari. Mereka bergerak ke sana ke mari. Melihat ini dan itu, mendengar informasi ini dan itu. Pokoknya mereka mencari dan terus mencari. Inilah orang yang pintar.

Kalau orang bilang bisnis ini lagi booming, jualan ini lagi tren maka mereka ikut pelajari dan jika cocok mereka ikut berbisnis. Jika orang bilang bisa untung dari togel, mereka ikut pelajari dan mendengar dan jika iya maka mereka ikut bermain dan meraih untung dari togel. Jadi orang-orang pintar adalah orang yang tidak tinggal diam. Mereka baca buku terbaru, mereka membaca koran, mereka akses Internet, mereka memperluas pergaulan, mereka bertemu orang-orang baru setiap hari, dst. Apakah Anda termasuk tipe pencari kesempatan seperti ini?

Membuat Kesempatan
Orang hebat adalah orang yang membuat kesempatan. Mereka tidak hanya berkutat pada diri mereka sendiri tetapi mereka menciptakan kesempatan seperti itu agar orang lain juga ikut menikmatinya. Kalau tidak ada Thomas Alva Edison mungkin sampai saat ini kita masih hidup dalam gelap, kalau tidak ada Alexander Graham Bell mungkin sampai saat ini kita tidak bisa berhalo-halo ria melalui telepon dan ponsel, jika tidak ada Sergei Brin dan Larry Page mungkin saat ini Anda tidak pernah bisa menemukan Suhu TM8989/SLA lewat Internet atau meraih untung bonus ribuan dollar dari program Google AdSense. Jika tidak ada Suhu TM/SLA mungkin Anda selama ini main togel kalah terus, terus dibohongi oleh pasaran Hongkong, Macau, Taipei, Sydney, Korea, dst...dst.

Orang-orang hebat adalah orang yang menciptakan banyak peluang di muka bumi ini supaya banyak orang mendapatkan manfaatnya. Anda pun bisa menjadi orang hebat jika Anda menemukan sesuatu hal yang bermanfaat bagi banyak orang dan rela membagikannya.

Kunci Kesuksesan

Tahukah Anda bahwa kesuksesan itu tidak terjadi dengan sendirinya? Kesuksesan itu adalah titik pertemuan atau persinggungan antara garis kesempatan dengan garis kemampuan. Di titik pertemuan seperti itulah terjadi ledakan yang dinamakan "kesuksesan". Jadi ada 2 garis. Tolong Anda camkan baik-baik!

Ada kesempatan tetapi Anda tidak mampu sama saja bohong. Ini artinya mau tetapi tidak mampu. Istilah orang "nafsu besar tenaga kurang". Belum masuk sudah croottt.... Contohnya tentang meraih untung dari togel. Kesempatan itu benar-benar ada. Tetapi jika Anda rakus, Anda serakah dan ingin menang banyak bahkan bila perlu brankas bandar digondol bawa pulang ke rumah dalam semalam, ujung-ujungnya kalah dan jual kolor. Bahkan mengutip salah satu bro di facebook bisa gadai timur, gadai barat, gadai selatan, gadai utara, gadai atas, gadai bawah, gadai pusat, gadai kontol, gadai memek, gadai toket. Cara meraih untung dari togel bukan seperti itu karena menebak persis angka 4D satu titik itu mustahil luar biasa sulitnya. Itu satu berbanding 9.999 peluang. Inilah contoh tipe orang yang dinamakan ada peluang tetapi tidak ada kemampuan.
Sebaliknya jika Anda punya kemampuan tetapi tidak ada peluang juga tidak akan sukses. Anda jago balapan motor tetapi tidak pernah ada kejuaraan balap motor di kota Anda. Akhirnya Anda mulai frustasi dan melampiaskan kehebatan Anda dengan balapan sendiri di jalan-jalan raya. Apa yang Anda dapat? Pialakah? Nama terkenalkah? Diliput stasiun televisikah? Masuk berita StarSportkah? Dijadikan bintang iklan Yamahakah seperti Lorenzo atau Rossi? Yang ada Anda diuber-uber polisi, digebukin pentungan polantas yang panjang dan paling tragis bukan piala yang didapat melainkan kain kafan dan peti mati. Sudah banyak yang saya lihat seperti ini balapan liar di mana-mana. Jadi gunakanlah akal sehat Anda. Bisa balap cari dan temukan sarananya agar menjadi juara. Jago utak atik angka, cari caranya celahnya untuk bisa utak atik angka.

Jadi yang perlu kita camkan adalah siapkan diri kita. Terus mengasah kemampuan kita, pendidikan kita, tutur bicara kita, perilaku kita, cara berpikir kita, konsep penilaian kita, dsb. Biarkan kita mampu dan siap. Begitu kesempatan itu datang, kita tabrakan diri kita pada kesempatan itu maka kesuksesan pasti akan ada dalam hidup Anda. Itulah kunci kesuksesan. Bagaimana menurut Anda? Tetap semangat!