Makanya kalau Kapolri sampai Presiden termasuk
Kyai, Ustadz, Pendeta, Pastor, Biksu, Biarawan sampai Malaikat yang
bilang main judi tidak bisa kaya raya, lalu dilarang sedemikian rupa
itulah orang paling goblok sedunia! Tergantung Anda main judi apa,
tergantung siapa yang memainkan judi tersebut! Makanya
saya tidak mengatakan bahwa semua permainan harus kita mainkan. Hanya
permainan-permainan yang bisa kita temukan titik celah dan kelemahannya
secara logika maka baru bisa kita mainkan. Dengan demikian bukan
lagi soal judi atau mengadu nasib, soal hoki-hokian tetapi soal logika,
kepintaran dan seni berinvestasi. Bagi
sebagian orang adalah judi dan saya tidak menganjurkan orang bermain
judi. Bagi sebagian lagi adalah investasi dan saya menganjurkan orang
untuk berinvestasi! Kalau pemain tersebut bodoh dan goblok,
jangankan main judi atau togel, dalam berbisnis pun orang tersebut akan
bangkrut dan hancur! Bisnis jauh lebih kejam dan bukan saja melibatkan
akal tetapi juga modal dan strategi. Terkecuali praktek KKN.
Makanya dulu saya tidak tertarik kepada Google
AdSense ya karena itu. Uang receh kok dicari setengah mati di mana
akhirnya baru tahu sering dipermainkan oleh orang-orang Google itu
sendiri dengan seenaknya disable akun kita. Masih banyak cara
mencari uang dengan otak yang begitu mudah dilakukan. Tetapi sejak
Kapolri Jenderal Sutanto naik, maka semua permainan Sicbo dan Tasiau di
negeri ini ditutup termasuk togel, dsb. Dan saya ingin membagikan sebuah
pengalaman dan tidak ada maksud untuk menyombongkan diri atau
mendiskreditkan pihak lain termasuk anak-anak jalanan. Tujuan saya agar
Anda ikut tersentuh dan prihatin.
Contoh
anak jalanan. Tidak mungkin saya ambil fotonya karena akan ketahuan
lokasi tuh anak jalanan. Saya comot saja dari Google sebagai ilustrasi.
Biasanya kalau Anda melihat mereka menunduk seperti yang di depan, itu
artinya mereka sedang ngelem. Lem merek Aica Aibon mereka hirup
kuat-kuat untuk menumbuhkan sensasi dingin-dingin gitu di tenggorokan
kerongkongan.
Sebenarnya saya memiliki beberapa anak jalanan
yang saya sebut sebagai "anak langit" karena mereka tidur beratap
langit. Hampir setiap hari, setiap kali saya pulang dari kasino (tempat
yang orang-orang sebut tempat judi sementara bagi saya tempat
investasi), saya selalu menyisihkan Rp 500.000 untuk membagi-bagikan
makanan minuman atau uang kepada anak-anak jalanan tersebut. Hari ini
membagi makanan Padang, dan uang, besok makan bakso dan uang, warteg
dan uang, besok lagi ajak belanja di minimarket terdekat untuk mengambil
susu ultra, dsb. Pokoknya saya jatah setiap orang maksimal hanya Rp
10.000 setelah diberikan makanan.
Kita tidak bisa menceramahi orang soal Surga Neraka, Tuhan Setan, Halal Haram selama perut orang kosong dan kelaparan.
Jadi saya membantu meringankan beban-beban
mereka. Memang mereka bukan saudara-saudara saya atau tetangga saya,
apalagi teman. Tetapi saya tergerak untuk membantu. Bicara soal hati
tergerak ini yang susah dibendung. Sama seperti menulis blog togel
master ini. Kalau dipikir-pikir apa manfaatnya buat saya? Yang ada malah
orang memaki-maki kita. Toh pembaca atau Anda bukan teman saya,
keluarga saya, apalagi tetangga. Mau mati ya urusan Anda. Mau kalah
togel itu bukan urusan saya. Mau pukul isteri mukul anak karena kalah
togel ya itu urusan Anda. Mau terus dibohongin bandar dan kaki
tangannya, itu urusan Anda. Tetapi tergerak. Inilah yang susah
dibendung. Jadi kenapa tidak ditulis saja dan siapa tahu barangkali bermanfaat bagi yang pintar dan ingin belajar.
Pertama kenalan dengan anak-anak jalanan pas
mereka ngamen di sebuah tempat makan yang kebetulan sering saya lewati.
Saya mengorek dan mendengarkan cerita-cerita mereka yang bahkan kalau
saya ceritakan Anda mungkin tidak akan mau mendengarnya. Mulai dari
mereka yang bercita-cita jadi pemain film bokep, main cewek bayar goceng
di pinggir kali, diuber polisi pamong praja sampai nyebur ke kali,
disodomi pemuka agama, disuruh kocokin kontol pengendara BMW di Jakarta,
oom-omm mandiin mereka lalu sodomi mereka, ngelem, dsb. Semua
dijelaskan dengan lokasi dan alamat yang beberapanya masih bisa Anda
telusuri hingga sekarang kalau mau. Makin saya kupas makin merinding
bulu kuduk Anda. Nanti ada waktunya saya bagikan.
Karena sering membagikan makanan, otomatis dari 7
anak, besoknya menjadi 11, besoknya lagi menjadi 14, besoknya lagi
menjadi 17, dst... Sampai saya suruh stop dan jangan bawa lagi
teman-teman lainnya. Siapa yang kuat menanggung beban seperti itu? Siapa
yang tidak mau dikasih makanan, permen, uang dan diberikan nasehat?
Sudah pasti anak-anak jalanan tersebut mau dan akan kembali mengajak
temannya. Di Jakarta ada puluhan ribu anak jalanan. Membagikan uang Rp
1.000 perak per anak saja, sehari Anda butuh Rp 10 juta. Mereka yang
sibuk melahirkan anak masa kita yang ikut menanggung? Kadang saya
berpikir demikian di waktu malam. Tetapi kalau hati tergerak ya apa
boleh buat? Dan kebetulan kita memang dimampukan Tuhan untuk mencari
uang sedikit itu dan membantu mereka.
Sekarang saya tanya kepada Anda: kalau saya
tidak bisa mengambil uang dari brankas bandar judi Sicbo atau Tasiau,
seandainya saya bergaji Rp 10 juta per bulan sebagai manajer perusahaan
BUMN atau MNCs (Multi National Company), bisakah saya mengeluarkan Rp
500.000 sehari untuk orang-orang tersebut? Kalikan saja dengan 30 hari
berarti butuh Rp 15 juta per bulan. Dari mana saya punya uang sebanyak
itu dan mampu? Taruhlah kalaupun saya mampu di mana gaji saya Rp 30 juta
per bulan, apakah saya akan rela melakukan hal seperti itu? Coba Anda
bayangkan dan renungkan!
Tetapi itulah yang saya katakan bahwa Allah akan membantu orang-orang yang memiliki hati untuk berjuang. Makanya selalu saja dibukakan kesempatan dan ditambahkan ilmu-ilmu yang kadang orang-orang tidak tahu. Apakah Kapolri dan Presiden bahkan semua pendeta, ustadz, kyai bisa melakukan apa yang saya lakukan? Kalau mereka bisa melakukannya sudah pasti tidak ada lagi anak-anak jalanan seperti itu sehingga bebannya harus sampai kepada saya. Lalu apakah haram uang dari Sicbo yang saya dapatkan? Haram mana antara orang yang main judi dan menolong orang miskin daripada orang tidak berjudi tetapi membiarkan saudaranya mati kelaparan? Sekali lagi ini bukan bicara soal kesombongan. Saya hanya ingin Kapolri bahkan semua pejabat tahu bahwa dengan menutup judi maka bukan saya atau Tuhan yang menutup hidup anak-anak jalanan tersebut. Merekalah yang menutup masa depan dan kehidupan anak-anak jalanan tersebut. Karena dengan tidak adanya judi tasiau maka tidak mungkin saya atau orang lain mempunyai uang untuk membantu mereka. Itu saja! Bagi saya judi ditutup atau dibuka tidak soal karena saya tidak akan mati kelaparan. Tetapi bagi orang-orang kecil seperti anak-anak jalanan tersebut maka saya katakan, "Ya, sekarang Anda harus berjuang lebih keras!"
Dan sekarang kadang masih sering bertemu tetapi
tidak sesering dulu lagi apalagi membagi-bagi makanan atau uang. Sejak
kasino ditutup di mana uang susah dicari, saya ikut berpikir sama
seperti pejabat, biksu, kyai, ustadz, pendeta, kapolri, gubernur dan
presiden, "Toh itu bukan siapa-siapa saya. Mereka saja tega kenapa saya
harus membela? Tidak ada untungnya juga buat saya. Siapa suruh banyak
anak? Siapa suruh terlahir dari rahim dan benih orang tua yang tidak
bertanggung jawab? bla...bla..bla" Salam Jalanan